Foto: Komunitas Gerakan Mengajak Sedekah |
Kali ini, bertempat di ruang Bromo Sahid Hotel Gubeng – Surabaya, Geng Gemes mengadakan syukuran kelulusan akademi Gemes dan Silaturahmi 2021 bersama dengan puluhan Adik Asuhnya, Sabtu (29/5/21).
Hadi Prayitno selalu ketua Geng Gemes
menjelaskan, adik asuh yang dimaksud adalah anak-anak kurang beruntung yang selama ini pembiayaan sekolahnya sebagian ditanggung oleh Geng Gemes.
” Saat ini, terdapat 24 adik asuh kita yang sudah lulus dari sekolah menengah atas (SMA, red) ,” Ujarnya.
” Saat ini, terdapat 24 adik asuh kita yang sudah lulus dari sekolah menengah atas (SMA, red) ,” Ujarnya.
Diterangkan, adik asuh Geng Gemes selama ini mulai dari TK sampai SMA. Dan tidak ada persyaratan khusus untuk mendapat bantuan akademi Gemes.
” Syaratnya hanya komitmen untuk tidak bolos lebih dari 4 hari setiap tahunnya, jika terjadi maka akan kita pertimbangkan pemberian bantuannya, “
Tujuan acara ini, menurut Hadi adalah mempertemukan antara adik asuh dengan para donaturnya yang mungkin selama ini tidak kenal.
” Syaratnya hanya komitmen untuk tidak bolos lebih dari 4 hari setiap tahunnya, jika terjadi maka akan kita pertimbangkan pemberian bantuannya, “
Tujuan acara ini, menurut Hadi adalah mempertemukan antara adik asuh dengan para donaturnya yang mungkin selama ini tidak kenal.
Secara teknis, pembiayaan akademi Geng Gemes tidak hanya berasal dari swadaya anggota, tapi juga bersinergi dengan beberapa yayasan dan relasi.
” Biasanya, apabila ada anak yang harus dibantu, kita adakan lelang adik asuh. Disitu akan kita perlihatkan profil adik asuh dan kita tawarkan kepada donatur,” terangnya.
” Biasanya, apabila ada anak yang harus dibantu, kita adakan lelang adik asuh. Disitu akan kita perlihatkan profil adik asuh dan kita tawarkan kepada donatur,” terangnya.
Kebanyakan, masih Hadi, mereka yang telah dibantu banyak dari kalangan anak jalanan dan keluarga yang terbuang. ” Kalau syaratnya harus pinter, sudah banyak yang dilakukan pemerintah.”
Kegiatan Geng Gemes didasari oleh keprihatinan melihat banyak kemiskinan di masyarakat.
” Seringkali kami melihat profil kemiskinan si anak diawali dari kemiskinan orang tua dan kakek neneknya. Dari situ kami melakukan penelitian ternyata pendidikan adalah faktor utama kemiskinan mereka. Maka dari itu, sebagian besar kegiatan kami adalah mengusahakan bantuan pendidikan kepada anak-anak yang kurang beruntung tersebut,” terang Hadi kembali.
Pembayaran apapun langsung kita sampaikan kepada pihak sekolah, dan laporan perkembangan anak juga dilaporkan kepada kami.
Kegiatan Geng Gemes didasari oleh keprihatinan melihat banyak kemiskinan di masyarakat.
” Seringkali kami melihat profil kemiskinan si anak diawali dari kemiskinan orang tua dan kakek neneknya. Dari situ kami melakukan penelitian ternyata pendidikan adalah faktor utama kemiskinan mereka. Maka dari itu, sebagian besar kegiatan kami adalah mengusahakan bantuan pendidikan kepada anak-anak yang kurang beruntung tersebut,” terang Hadi kembali.
Pembayaran apapun langsung kita sampaikan kepada pihak sekolah, dan laporan perkembangan anak juga dilaporkan kepada kami.
Terakhir Hadi mengucapkan selamat atas kelulusan adik-adik asuh. Ia berpesan agar proses akademik jangan dijadikan yang berakhir tapi sebagai langkah awal dalam menyongsong kehidupan yang lebih baik kedepan.
Salah satu donatur yang turut hadir, Bu Mifta dari yayasan KNDJH (Kisah Nyata dan Jeritan Hati).
Dalam sambutannya, peraih penghargaan dari Kick Andy ini mengaku Geng Gemes seringkali menjadi inspirasi dan motivasi dalam langkah kemanusiaannya.
” Ayo bersama, bersatu saling dukung dan memberi informasi agar memudahkan langkah kita dalam membantu masyarakat yang membutuhkan,” Pesannya.
Suasana pun menjadi hening saat beberapa perwakilan adik asuh menyatakan ucapan syukurnya, karena sebagian besar yang hadir tidak bisa membendung air mata mereka.
Zeni lulusan 2020 SMA legasa Surabaya, mengaku perlakuan dari geng Gemes akan dijadikan sebagai motivasi langkahnya kedepan terutama dalam membantu orang lain yang membutuhkan.
Begitu juga Risky lulusan dari SMA dr. Sutomo juga mengaku Geng Gemes sebagai sumber inspirasinya.
Untuk rekan sesama lulusan akademi geng Gemes, risky berpesan agar selalu semangat dalam menghadapi kehidupan kedepan. Dan untuk relawan serta donatur, Risky hanya bisa membalas dengan doa.
” Semoga semua diberi keberkahan,” tutupnya. (*)
” Ayo bersama, bersatu saling dukung dan memberi informasi agar memudahkan langkah kita dalam membantu masyarakat yang membutuhkan,” Pesannya.
Suasana pun menjadi hening saat beberapa perwakilan adik asuh menyatakan ucapan syukurnya, karena sebagian besar yang hadir tidak bisa membendung air mata mereka.
Zeni lulusan 2020 SMA legasa Surabaya, mengaku perlakuan dari geng Gemes akan dijadikan sebagai motivasi langkahnya kedepan terutama dalam membantu orang lain yang membutuhkan.
Begitu juga Risky lulusan dari SMA dr. Sutomo juga mengaku Geng Gemes sebagai sumber inspirasinya.
Untuk rekan sesama lulusan akademi geng Gemes, risky berpesan agar selalu semangat dalam menghadapi kehidupan kedepan. Dan untuk relawan serta donatur, Risky hanya bisa membalas dengan doa.
” Semoga semua diberi keberkahan,” tutupnya. (*)